SINJAI,- Staf Ahli Bupati Sinjai, H. Andi Mandasini Saleh, mewakili Bupati Sinjai, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi bagi Pustakawan, Guru, dan Pegiat Literasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari Sosialisasi Budaya Baca pada Satuan Pendidikan Dasar dan Masyarakat dengan mengusung tema "Literasi 5.0: Membangun Generasi Cerdas, Kritis, dan Kreatif di Era Digital".
Acara ini berlangsung di Gedung Serba Guna Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai, Rabu pagi (16/07/2025), dan diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai, Abdul Aziz Amin, selaku Ketua Panitia, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan bimbingan kepada pustakawan, guru, dan pegiat literasi mengenai literasi informasi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mengakses dan mengevaluasi informasi, serta mendorong penggunaan sumber informasi yang kredibel dan terpercava di lingkungan akademik maupun profesional.
Staf Ahli Bupati Sinjai, H. Andi Mandasini Saleh, membacakan sambutan Bupati Sinjai dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Digital. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya penguatan literasi masyarakat di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.
"Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam pendidikan, informasi, dan budaya baca. Kita saat ini berada di era Society 5.0, di mana ruang fisik dan digital terintegrasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup," jelasnya.
la menyebut bahwa literasi 5.0 tidak hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan etis dalam menggunakan teknologi. Oleh karena itu, pendidikan literasi hari ini harus mampu menumbuhkan kesadaran digital, kemampuan memilah informasi, menilai kebenaran berita, serta menciptakan konten yang bertanggung jawab.
Lebih lanjut, Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai terus mendorong pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial, penyediaan akses internet di perpustakaan, peningkatan kompetensi pustakawan dan tenaga literasi, serta kerja sama lintas sektor untuk menumbuhkan budaya baca dan menulis di masyarakat.
"Keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia, dan kualitas SDM sangat ditentukan oleh tingkat literasi masyarakat. Karena itu, kita semua harus bersinergi. Literasi bukan hanya tanggung jawab guru dan pustakawan, tetapi tanggung jawab bersama," pungkasnya.