‎Bupati Sinjai Buka Sosialisasi dan Deteksi Dini HIV/AIDS di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai

0

SINJAI,- ‎Pemerintah Kabupaten Sinjai terus menunjukkan komitmennya dalam penanggulangan HIV/AIDS. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya kegiatan Sosialisasi dan Deteksi Dini HIV/AIDS bagi ASN di lingkup Pemkab Sinjai yang dibuka langsung oleh Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif, didampingi Wakil Bupati Sinjai, Andi Mahyanto Mazda. Acara berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Selasa (17/06/2025).
‎Dalam sambutannya, Bupati Ratnawati menekankan pentingnya deteksi dini sebagai langkah awal pencegahan yang efektif. Menurutnya, pemahaman yang baik tentang HIV/AIDS di kalangan ASN akan berdampak besar dalam menekan angka penularan serta menghapus stigma terhadap para penyintas.
‎“Melalui kegiatan ini, kita harapkan muncul kesadaran kolektif bahwa pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Dengan deteksi dini, penanganan bisa dilakukan lebih cepat sehingga kualitas hidup penyintas meningkat dan potensi penularan bisa ditekan,” ujar Hj Ratnawati.
‎Bupati juga menyampaikan apresiasinya kepada Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sinjai atas inisiatif kegiatan ini. Ia berharap sosialisasi tidak berhenti sampai di sini, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan untuk membangun ASN yang sehat, produktif, dan bebas dari diskriminasi terhadap penderita HIV.
‎“Sebagai aparatur sipil negara, kita harus menjadi teladan dalam membangun masyarakat yang peduli terhadap pencegahan penyakit menular, termasuk HIV/AIDS,” tambahnya.
‎Senada dengan itu, Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda yang juga menjabat sebagai Ketua KPA Kabupaten Sinjai menjelaskan bahwa HIV/AIDS saat ini menjadi tantangan serius dalam dunia kesehatan, khususnya karena peningkatan kasus di kelompok usia produktif.
‎“Pada tahun 2025, tercatat ada 37 penderita HIV di Kabupaten Sinjai, dan 94,59 persen di antaranya berada di usia produktif. Bahkan, kini terjadi pergeseran kelompok risiko dari pengguna jarum suntik dan pekerja seks ke kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL),” jelas Andi Mahyanto.
‎Ia merinci bahwa dari total kasus tersebut, 20 orang (54,05%) berasal dari kelompok LSL, 9 orang (24,3%) penderita TBC, 2 orang ibu hamil, 2 orang dari populasi umum, serta masing-masing 1 orang dari pasangan dan anak ODHIV. Sementara itu, dari Januari hingga pertengahan Juni 2025, sudah terdapat 11 kasus baru yang tercatat.
‎“Ini menunjukkan bahwa permasalahan HIV/AIDS bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga menyentuh aspek sosial, ekonomi, hingga moral. Karena itu, upaya penanggulangan harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan,” tegasnya.
‎Andi Mahyanto menambahkan bahwa KPA terus mendorong kolaborasi lintas sektor, khususnya dukungan dari ASN sebagai penggerak utama di pemerintahan. Ia berharap kegiatan ini bisa memotivasi keterlibatan lebih luas dalam upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di kabupaten Sinjai.
‎Setelah sambutan dan pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan deteksi dini atau skrining HIV/AIDS yang diikuti oleh ketua KPA para ASN, maupun PPPK dari berbagai OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Sinjai.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)