SINJAI,- Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai, A. Ilham Abubakar, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Perencanaan, Supervisi, dan Evaluasi Layanan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan terkait penanganan anak tidak sekolah di Aula Wisma Sanjaya pada Senin (9/12).
Dalam sambutannya, A. Ilham Abubakar menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi terbesar bagi masa depan bangsa. Namun, akses pendidikan yang layak masih menjadi tantangan besar di Kabupaten Sinjai.
"Anak-anak kita adalah aset yang paling berharga dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar adalah kewajiban kita bersama. Namun, masih banyak di antara anak-anak kita yang belum mendapatkan akses pendidikan yang layak. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi kita semua," katanya.
Menurutnya, permasalahan anak tidak sekolah disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi keluarga yang sulit, keterbatasan geografis seperti jarak sekolah yang jauh dan infrastruktur yang belum memadai, serta faktor sosial budaya yang masih membedakan hak pendidikan anak perempuan dan laki-laki.
Untuk menjawab tantangan ini, Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Pendidikan telah menjalankan berbagai program diantaranya inovasi "Sinjai Bebas Paket A" untuk mendata dan menangani anak tidak sekolah, pemberian seragam gratis, serta fasilitasi beasiswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP).
Terakhir, A. Ilham Abubakar mengajak semua pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dunia usaha, serta instansi terkait untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
"Saya sangat berharap, kegiatan kita pada hari ini dapat menjadi langkah yang baik untuk mewujudkan Kabupaten Sinjai sebagai kabupaten yang peduli terhadap anak-anak usia sekolah dalam mengakses pendidikan sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan wajib belajar 12 tahun," ujarnya.
