Bupati Sinjai Sebut Ma’rimpa Salo Sebagai Aset Warisan Budaya Tak Ternilai

0

SINJAI,- Kata “Ma’rimpa Salo” memiliki arti harfiah Menghalau Sungai. Namun secara makna, Ma’rimpa Salo berarti suatu kegiatan menghalau ikan di sungai secara beramai-ramai untuk mengumpulkan ikan yang akan disantap dan disajikan bersama-sama. Ma’rimpa Salo merupakan suatu Tradisi Masyarakat pesisir Sungai Bua yang telah dilaksanakan secara turun-temurun sebagai bentuk pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rezeki berupa hasil panen yang melimpah.

Festival Budaya Pesisir Ma’rimpa Salo merupakan salah satu budaya yang dilaksanakan setiap tahun dan masuk dalam Calendar of Event Provinsi Sulawesi Selatan. Selain menjadi salah satu dari Lima Warisan Budaya Tak Benda (WTWB) Kab. Sinjai yang telah ditetapkan sejak Tahun 2018 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Ma’rimpa Salo juga menjadi salah satu Kekayaan Intelektuan Komunal (KIK) yang telah terdaftar pada Kementerian Hukum Dan HAM RI pada Tahun 2020, dan suatu kebanggaan karena Tahun 2025 ini, Ma’rimpa Salo terverifikasi dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).

Pernyataan tersebut disampaikan secara jelas oleh Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif dalam Puncak Acara Ma’rimpa Salo yang diselenggarakan di Pesisir Sungai Bua, Desa Bua Kec. Tellulimpoe Kab. Sinjai pada Jum’at Siang (10/10/2025). Dengan mengusung tema “Sinjai Berbudaya, Pariwisata Berjaya,” Ma’rimpa Salo Tahun 2025 ini dilaksanakan oleh Desa Bua serta difasilitasi oleh Pemerintah Kab. Sinjai melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Sinjai selaku Leading Sector.

Hj. Ratnawati juga menegaskan  bahwa pengembangan adat budaya daerah tidak hanya sebagai upaya mengembangkan wisata budaya saja. Lebih dari itu, khazanah adat budaya tersebut hendaknya menjadi identitas serta jati diri sebagai suku Bugis. Potensi budaya akan menjadi aset yang tak ternilai harganya dalam membentuk karakter masyarakat yang tangguh, serta dapat menjadi penopang pengembangan industri pariwisata di Kab. Sinjai.

“Partisipasi aktif dari masyarakat merupakan kunci dalam setiap penyelenggaraan event, begitu pula dengan penyelenggaraan Festival Budaya Pesisir Ma’rimpa Salo kali ini. Untuk itu kepada seluruh masyarakat, terkhusus Desa Bua sebagai pelaksana tahun ini, dan masyarakat Desa Sanjai sebagai pelaksana tahun berikutnya, mari bersama-sama berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan konstruktif dan strategis ini dalam mendorong kemajuan pariwisata, sebagai bentuk upaya mengangkat harkat dan martabat daerah yang akhirnya menjadi kebanggaan kita bersama, selaku masyarakat Kab. Sinjai.” Demikian arahan Bupati.

Usai sambutan, Bupati dan Wakil Bupati, Andi Mahyanto Mazda didampingi Ketua TP-PKK Kab. Sinjai, Ny. Rozalina A. Mahyanto bersama rombongan undangan menuju sungai untuk mengikuti proses Ma’rimpa Salo. Dengan menaiki perahu yang telah disiapkan, rombongan menghalau ikan dari hulu sungai menuju muara dengan diiringi tabuhan gendang yang bersahut-sahutan dan suara lainnya dari batangan bambu selama pelaksanaan prosesi.

Sebelumnya, acara Ma’rimpa Salo juga menggelar beberapa lomba untuk memeriahkan Festival. Antara lain, Lomba Perahu Hias, Lomba Layang-Layang Merra, Lomba Kuliner dan Buah Lokal, Lomba Balap Perahu, dan Lomba Video Konten Budaya Ma’rimpa Salo. 

Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Disbudpar Prov. Sul-Sel, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar, Kepala UPT Taman Budaya Benteng Somba Opu DIsbudpar Prov. Sul-Sel, serta Kepala Perwakilan BI Wilayah Sul-Sel.
Selain itu, hadir pula Forkopimda, jajaran Pemkab Sinjai, Instansi Vertikal, BUMN & BUMD, serta stake holder dan para tamu undangan lainnya.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)