SINJAI,- Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar, mewakili Bupati Sinjai mengikuti Lokakarya Sosialisasi Rencana Induk dan Peta Jalan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Provinsi Sulawesi Selatan secara virtual di Ruang Kerjanya, Rabu (24/9/2025).
Lokakarya sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka menyampaikan hasil penyusunan rencana induk dan peta jalan pertumbuhan ekonomi hijau Provinsi Sulawesi Selatan yang diikuti oleh seluruh Kepala Daerah se-Sulawesi Selatan bersama dengan Kepala Balitbangda Kabupaten/Kota.
Penyusunan rencana induk dan peta jalan pertumbuhan ekonomi hijau / Green Growth Plan (GGP) ini berfokus pada pengelolaan sumber daya alam secara lestari untuk menjamin keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen Global Sustainable Development Goals dan Visi RPJPD 2025-2029 yaitu Sulsel Mandiri, Maju dan Berkelanjutan.
Perubahan iklim yang terjadi di Sulawesi Selatan telah menyebabkan berbagai bencana alam dan cuaca extrem mempengaruhi produktivitas komoditas pertanian unggulan. Hal ini menjadi tantangan untuk pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sehingga Bappelitbangda Sulsel bekerja sama dengan ICRAF Indonesia dan didukung oleh Kanada mengembangkan Rencana Induk dan Peta Jalan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Provinsi Sulawesi Selatan.
Melalui kegiatan ini Pemerintah Kabupaten/Kota diinisiasi untuk segera menindak lanjuti implementasi pertumbuhan ekonomi hijau secara berjenjang di daerah masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, A.Ilham Abubakar menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi hijau bukanlah hal mudah oleh karena itu dibutuhkan komitmen bersama dalam pengimplementasiannya.
‘’Terwujudnya pertumbuhan ekonomi hijau memang bukan hal mudah, namun dengan komitmen dan kerja sama multi-pihak, ketahanan iklim dapat dibangun dan pembangunan dapat berjalan tanpa mengorbankan aspek sosial dan kesehatan lingkungan’’. Jelasnya.
Melalui pertumbuhan ekonomi hijau ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang sehat dan produktif, mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, adil, dan merata, mengembangkan penghidupan yang adaptif terhadap dinamika ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta mengendalikan emisi gas rumah kaca dari sektor berbasis lahan, termasuk ekosistem pesisir.
