SINJAI,- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sinjai, A. Jefrianto Asapa, yang juga selaku Ketua PGRI Kabupaten Sinjai secara resmi membuka Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Sinjai Timur di Aula SDN 84 Manggarabombang, Sabtu (30/08/2025).
Mengawali sambutannya, Sekda Sinjai menegaskan bahwa pendidikan merupakan pondasi utama untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. Karena itu, peran guru tidak hanya sekadar mencerdaskan, tetapi juga membentuk peradaban dan budaya generasi bangsa.
"Saya berharap para guru dapat menganggap dirinya sebagai arsitek peradaban, bukan hanya mencerdaskan anak, tetapi juga membentuk mereka agar beradab dan berbudaya," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa perkembangan teknologi yang semakin pesat telah menggeser pola pikir generasi saat ini. Hal tersebut, menurutnya, menjadi tantangan bagi para guru untuk terus menyesuaikan diri.
“Selain itu, tantangan global juga semakin kompleks. Media elektronik tidak bisa kita bendung atau tolak. Kalau guru tidak menguasai teknologi, maka yang terjadi justru anak-anak yang mengajari kita. Olehnya itu, sejalan dengan perkembangan teknologi, bapak ibu guru juga harus ikut berkompetisi di dalamnya,” ungkapnya.
Sekda juga menekankan bahwa transformasi PGRI tidak bisa dilepaskan dari transformasi para guru. Organisasi yang kuat, katanya, lahir dari tata kelola yang modern, solid, dan transparan. Karena itu, ia berharap pengurus PGRI Sinjai Timur memperkuat manajemen organisasi dengan mengedepankan akuntabilitas, tertib administrasi, serta berbasis data.
“PGRI harus hadir sebagai pusat pelatihan peningkatan kapasitas guru dan literasi digital. Manfaatkan teknologi untuk administrasi dan pengelolaan anggota agar lebih efektif dan efisien,” harapnya.
Diakhir sambutannya, Sekda Sinjai mengajak seluruh pengurus PGRI, mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat, untuk bersatu padu dalam memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan guru secara bersama-sama. Ia menegaskan bahwa PGRI harus hadir sebagai benteng yang kokoh bagi generasi penerus bangsa.
"Mari kita songsong Indonesia emas dengan semangat perubahan solidaritas dan pengabdian yang tulus," pungkasnya.